ForexNews.id – Dalam rangka memperingati Hari Perempuan Internasional, PT Bursa Efek Indonesia (BEI) bersama UN Women, UN Global Compact Network Indonesia (IGCN), International Finance Corporation (IFC), dan Indonesia Business Coalition for Women Empowerment (IBCWE) kembali menggelar acara tahunan Ring the Bell for Gender Equality (RTBFGE) ke-6 di Indonesia.
Acara ini berlangsung di Main Hall BEI pada Jumat (7/3) dengan mengusung tema “How to Maintain Work-Life Integration: Policies that Empower Women.”
RTBFGE merupakan inisiatif global yang bertujuan meningkatkan kesadaran dan komitmen dunia usaha terhadap kesetaraan gender.
Tahun ini, sebanyak 117 bursa efek di seluruh dunia ikut berpartisipasi dalam kampanye tersebut.
Dalam dunia kerja yang terus berkembang, perempuan masih menghadapi berbagai tantangan, termasuk partisipasi yang lebih rendah di angkatan kerja serta kesenjangan upah.
Data BPS 2024 menunjukkan bahwa partisipasi perempuan dalam angkatan kerja Indonesia hanya 55%, jauh di bawah laki-laki yang mencapai 85%.
Selain itu, laporan ILO 2023 menyebutkan bahwa pekerja perempuan di Indonesia rata-rata menerima upah 4 USD per jam, lebih rendah dibandingkan pekerja laki-laki yang memperoleh 6 USD.
Komisaris Utama BEI, Nurhaida, dalam sambutannya menekankan pentingnya kebijakan yang mendukung keseimbangan kehidupan kerja dan pribadi.
“Kebijakan yang berpihak pada keseimbangan ini tidak hanya memberdayakan perempuan tetapi juga menciptakan ruang kerja yang lebih inklusif dan berkelanjutan,” ujarnya.
Sementara itu, Staf Ahli Menteri PPPA, Ratna Susianawati, menyoroti pentingnya sinergi dunia usaha dalam menerapkan kesetaraan gender.
“Kami berkeyakinan, jika semua pihak menggunakan perspektif gender dalam penyusunan program dan kebijakan, maka tantangan dalam kesetaraan gender dapat diatasi,” jelasnya.
Sebagai simbol komitmen dunia usaha, sesi Ring the Bell menjadi momen penting dalam mendorong implementasi Women’s Empowerment Principles (WEPs).
Sejak diluncurkan oleh UN Women dan UN Global Compact Network pada 2010, WEPs telah ditandatangani oleh lebih dari 10.000 perusahaan di dunia, termasuk 206 perusahaan di Indonesia.
Direktur Eksekutif IGCN, Josephine Satyono, menegaskan bahwa budaya kerja yang inklusif tidak hanya mendukung kemajuan perempuan, tetapi juga meningkatkan produktivitas perusahaan.
Acara ini juga menghadirkan sesi diskusi World Café, di mana para eksekutif perusahaan berbagi praktik terbaik dalam mendukung work-life integration, seperti pemberian cuti melahirkan, cuti ayah, dan pengaturan kerja fleksibel.
Dengan partisipasi lebih dari 90 perwakilan perusahaan, acara ini diharapkan menjadi momentum penting dalam memperkuat kebijakan progresif yang mendukung kesetaraan gender dan pemberdayaan perempuan di dunia kerja. (AA)