ForexNews.id – Baru-baru ini, Bitcoin (BTC) mengalami penurunan signifikan, turun di bawah US$84.000 dan saat ini diperdagangkan di sekitar US$81.000, menurun hampir 6% dalam 24 jam terakhir.
Penurunan ini mengejutkan banyak investor, terutama karena terjadi di tengah berbagai berita positif dalam industri kripto, seperti pengumuman Cadangan Bitcoin Strategis oleh pemerintah AS dan rencana pelaksanaan KTT Kripto di Gedung Putih.
Meskipun berita-berita positif tersebut biasanya mendorong kenaikan harga, beberapa faktor eksternal tampaknya berkontribusi pada penurunan harga Bitcoin:
- Kebijakan Ekonomi Amerika: Pemerintah AS baru saja menerapkan tarif perdagangan baru, yang memicu aksi jual di berbagai sektor, termasuk mata uang kripto.
- Laporan Ketenagakerjaan Amerika: Laporan Non-Farm Payrolls (NFP) terbaru menunjukkan bahwa ekonomi AS masih kuat, memicu spekulasi bahwa Federal Reserve mungkin akan memperketat kebijakan moneter, yang dapat berdampak negatif bagi aset berisiko seperti Bitcoin.
Di sisi lain, para investor besar (whales) memanfaatkan penurunan ini untuk mengakumulasi lebih banyak Bitcoin, menunjukkan optimisme terhadap prospek jangka panjang aset ini.
Seorang analis anonim menyatakan kebingungannya terhadap situasi ini, mengungkapkan bahwa selama delapan tahun perjalanannya di dunia Bitcoin, ia belum pernah melihat harga bergerak begitu jauh dari sentimen pasar.
Ia menambahkan bahwa minggu ini seharusnya menjadi salah satu yang paling bullish dalam sejarah Bitcoin, namun justru terjadi penurunan harga.
Situasi ini menekankan kompleksitas pasar kripto, di mana berbagai faktor dapat mempengaruhi harga, dan sentimen positif tidak selalu menjamin kenaikan nilai aset. (AA)