Reuters https://reuters.com Reuters
Reuters https://reuters.com Reuters

Barclays: EUR/USD Bisa Jatuh ke 1,06, Akankah Bank Sentral Bertindak?

ForexNews.id – Barclays tetap mempertahankan sikap bullish terhadap dolar AS meskipun mengakui bahwa masa jabatan kedua Presiden Donald Trump membawa kompleksitas yang sebelumnya tidak diantisipasi.

Bank investasi global ini menyoroti bahwa kebijakan perdagangan yang lebih agresif dan potensi kebijakan fiskal yang lebih kontraktif dapat memberikan dampak yang beragam terhadap perekonomian AS dan nilai tukar mata uang.

Dinamika Kebijakan yang Mempengaruhi Dolar AS

Dalam laporan terbarunya, Barclays menegaskan bahwa kebijakan perdagangan AS telah menjadi fokus utama dalam menilai arah pergerakan dolar.

Dengan adanya peninjauan tarif pada 2 April mendatang, bank tersebut menyoroti bahwa ketidakpastian perdagangan masih menjadi faktor yang mendukung kekuatan dolar.

Jika tarif baru diterapkan secara luas, dampaknya dapat memperlambat pertumbuhan ekonomi global dan meningkatkan permintaan terhadap aset safe haven, termasuk dolar.

Namun, Barclays juga menggarisbawahi bahwa perlambatan ekonomi AS akibat kebijakan perdagangan ini justru dapat memperkuat dolar dalam jangka menengah hingga panjang, terutama terhadap mata uang siklikal seperti dolar Australia (AUD) dan dolar Kanada (CAD).

Dengan demikian, meskipun terdapat risiko perlambatan ekonomi domestik, dolar tetap menjadi aset yang menarik bagi investor global.

Peran Respons Fiskal Eropa dan Dampaknya terhadap Euro

Selain faktor domestik, Barclays juga mencermati bagaimana respons fiskal di Eropa mempengaruhi pergerakan mata uang utama, khususnya euro (EUR).

Bank ini mencatat bahwa Jerman telah mengambil langkah-langkah fiskal yang lebih agresif sebagai respons terhadap perubahan kebijakan luar negeri dan perdagangan AS.

Langkah ini diyakini telah mengurangi beberapa risiko penurunan bagi euro.

Namun, Barclays memperingatkan bahwa kebijakan fiskal Jerman yang lebih ekspansif mungkin belum cukup untuk mendorong EUR/USD keluar dari rentang pergerakan dua tahunnya, yaitu antara 1,02 dan 1,09.

Saat ini, EUR/USD diperdagangkan di sekitar 1,10, tetapi bank tersebut berpendapat bahwa dampak dari kebijakan fiskal Jerman kemungkinan sudah diperhitungkan dalam harga pasar.

Sementara itu, risiko tarif AS terhadap Eropa masih belum sepenuhnya tercermin dalam valuasi euro.

Prospek EUR/USD: Kembali ke Kisaran Tengah?

Barclays memperkirakan bahwa dalam beberapa bulan ke depan, EUR/USD berpotensi kembali ke kisaran tengahnya, mendekati level 1,06.

Hal ini didasarkan pada kemungkinan meningkatnya risiko perdagangan yang dapat membebani euro, terutama jika AS benar-benar menerapkan kebijakan tarif yang lebih ketat terhadap produk-produk Eropa.

Selain itu, Barclays juga mencatat bahwa potensi efek negatif dari tarif pada pertumbuhan ekonomi global dapat mengaburkan keuntungan jangka pendek dari ekspansi fiskal di Eropa.

Ketidakpastian dalam implementasi kebijakan fiskal juga menjadi tantangan tersendiri bagi kawasan tersebut.

Dengan demikian, meskipun terdapat beberapa faktor yang mendukung euro, Barclays tetap melihat bahwa risiko yang ada cenderung membebani pasangan mata uang EUR/USD dalam jangka menengah. (AA)

Comments

No comments yet. Why don’t you start the discussion?

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *