Reuters https://www.reuters.com Reuters
Reuters https://www.reuters.com Reuters

UBS: Penurunan AUD/USD Masih Berlanjut, Waspadai Area Support Psikologis 0,60–0,62

ForexNews.id – Reserve Bank of Australia (RBA) kembali menahan suku bunga acuan di level 4,1% pada pertemuan terbarunya, keputusan yang telah banyak diperkirakan oleh pelaku pasar.

Stabilitas suku bunga ini muncul di tengah sinyal meredanya tekanan inflasi, sekaligus mempertimbangkan dinamika yang masih kompleks dalam pasar tenaga kerja.

Gubernur RBA, Michele Bullock, menegaskan bahwa keputusan ini merupakan hasil konsensus internal yang kuat.

Dalam konferensi pers pasca-keputusan, Bullock menjelaskan bahwa fokus utama bank sentral saat ini adalah memastikan inflasi kembali ke target.

“Inflasi tetap menjadi prioritas utama kami,” ujarnya, dengan nada tegas.

Pernyataan ini memperkuat perbedaan pendekatan antara RBA dan Federal Reserve AS, yang saat ini lebih menyeimbangkan antara pengendalian inflasi dan menjaga momentum pertumbuhan ekonomi.

Meskipun data ekonomi terbaru menunjukkan inflasi mulai melandai, RBA tetap mewaspadai keketatan pasar tenaga kerja.

Menurut Bullock, keketatan ini bisa menahan proses disinflasi jika tekanan upah terus berlanjut.

Oleh karena itu, bank sentral masih belum menutup kemungkinan penyesuaian kebijakan lebih lanjut di masa depan.

Reaksi pasar terhadap keputusan RBA terbilang tenang.

Dolar Australia (AUD) sempat menguat terhadap dolar AS (USD), namun tetap belum mampu mengejar ketertinggalannya dibandingkan mata uang utama negara-negara G10.

Para analis melihat pasar belum benar-benar percaya bahwa sikap RBA telah bergeser ke arah yang lebih dovish.

UBS dalam catatan riset terbarunya menyebut bahwa probabilitas pemotongan suku bunga pada Mei mengalami penurunan, menyusul sikap RBA yang masih berhati-hati terhadap ketidakpastian global.

“Dengan posisi net-short AUD yang cukup tinggi dan perlambatan arus keluar dana superannuation, kami menilai ruang penurunan AUD hanya terbatas di kisaran 0,60-0,62 dalam waktu dekat,” tulis para analis UBS.

Mereka juga menyatakan bahwa kondisi saat ini justru membuat dolar Australia menjadi lebih menarik dibandingkan sebelumnya.

“Kami merekomendasikan untuk menjual saat penurunan dan mengubah pandangan AUD menjadi attractive dari sebelumnya neutral,” jelas para ahli strategi FX UBS tersebut.

Secara keseluruhan, keputusan RBA ini mencerminkan kehati-hatian dalam merespons lanskap ekonomi domestik dan global yang terus berubah.

Dengan fokus utama pada inflasi namun tetap mengamati dinamika pasar tenaga kerja, RBA tampak memilih pendekatan yang seimbang dalam menjaga stabilitas ekonomi Australia. (AA)

Comments

No comments yet. Why don’t you start the discussion?

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *