FOREXNEWS.ID – Selama sembilan minggu terakhir, Dolar Kanada (CAD) telah mengalami penurunan signifikan dalam scorecard fundamental makro FX, menyamai pelemahan yang juga terjadi pada Krone Norwegia (NOK). Ini bukan sekadar fluktuasi jangka pendek, melainkan cerminan dari tekanan struktural yang tengah mencengkeram ekonomi Kanada.
Penurunan tajam dalam *terms of trade* Kanada telah menjadi pendorong utama kemerosotan CAD. Harga ekspor Kanada yang terus melemah, sementara biaya impor tetap tinggi, telah menciptakan ketidakseimbangan yang nyata dalam neraca perdagangan negara ini. Kombinasi ini menggerus daya saing dan membuat CAD rentan terhadap gejolak eksternal.
Di dalam negeri, tanda-tanda kerusakan akibat kebijakan tarif mulai terlihat di pasar tenaga kerja dan disuarakan oleh survei sentimen terbaru. Kepercayaan bisnis dan konsumen menurun, memperlihatkan kekhawatiran mendalam terhadap prospek ekonomi ke depan. Lebih dari sekadar data, ini mencerminkan keresahan nyata dalam dunia usaha dan rumah tangga Kanada.
Yang memperumit situasi adalah beban utang nasional yang besar, yang membuat Kanada sangat sensitif terhadap perubahan arah suku bunga global. Dalam konteks ini, meningkatnya imbal hasil secara global menciptakan tekanan tambahan pada CAD, memperlemah daya tarik aset berbasis Kanada di mata investor internasional.
Bank of Canada kini berada dalam posisi sulit. Potensi pemotongan suku bunga yang diperkirakan segera dilakukan menjadi seperti lemparan koin—dengan probabilitas yang hampir seimbang antara memangkas atau mempertahankan suku bunga. Namun yang jelas, baik keputusan untuk memangkas maupun menahan suku bunga akan berdampak besar pada CAD, mengingat posisi pasar yang sangat rapuh saat ini.
Situasi ini menjadikan CAD sebagai salah satu mata uang utama yang paling rentan dalam lanskap FX global saat ini. Tekanan dari sisi eksternal dan domestik menyatu dalam dinamika yang belum tentu mudah diurai dalam waktu dekat. (AA)
