Reuters https://www.reuters.com
Reuters https://www.reuters.com

Tesla Tergelincir di Eropa: Kombinasi Boikot, Persaingan, dan Tarif Menekan Raksasa EV

ForexNews.id – Penurunan signifikan dalam penjualan Tesla di Eropa pada bulan Maret menandai akhir yang suram bagi kuartal pertama tahun 2025, ketika produsen kendaraan listrik (EV) asal Amerika ini semakin terdesak oleh berbagai tekanan eksternal.

Data terbaru dari Asosiasi Produsen Mobil Eropa (ACEA) menunjukkan bahwa registrasi kendaraan baru Tesla di Uni Eropa, wilayah EFTA, dan Inggris hanya mencapai 28.502 unit pada Maret—turun tajam dari 39.684 unit di bulan yang sama tahun lalu.

Meskipun mengalami kenaikan dari Februari yang hanya mencatat 16.888 unit, pangsa pasar Tesla di kawasan tersebut tetap tergerus, kini hanya 1,6% dibandingkan 1,8% sebelumnya.

Ini menyoroti ketidakmampuan Tesla untuk menjaga dominasinya di tengah lonjakan permintaan terhadap kendaraan listrik secara umum.

Ironisnya, penurunan ini terjadi ketika registrasi kendaraan listrik berbaterai (BEV) di Eropa justru tumbuh 23,6% pada bulan yang sama.

Teknologi hybrid plug-in dan hybrid konvensional juga mencatat pertumbuhan dua digit, sementara kendaraan berbahan bakar bensin menyusut tajam 20,1%.

Tekanan terhadap Tesla tidak hanya berasal dari preferensi konsumen yang mulai bergeser.

Di sejumlah wilayah, Tesla menghadapi boikot terbuka karena afiliasi politik CEO-nya, Elon Musk.

Sikap dan pernyataan kontroversial Musk tampaknya berdampak langsung pada persepsi merek, terutama di pasar-pasar yang sensitif terhadap isu politik.

Selain itu, persaingan dari pabrikan China seperti BYD dan NIO semakin menggigit, didorong oleh harga yang agresif dan portofolio produk yang semakin canggih.

Tesla kini terjebak dalam perang harga yang menyulitkan margin keuntungan dan loyalitas pelanggan.

Masalah juga muncul dari arah lain: ketegangan dagang antara AS dan China membuat impor komponen penting untuk produksi EV Tesla terkena tarif yang lebih tinggi.

Ini memperumit upaya perusahaan untuk memperbarui jajaran produknya, termasuk versi terjangkau dari Model Y yang sangat diandalkan.

Laporan pendapatan Tesla untuk Q1 yang dirilis pekan ini mengonfirmasi realitas yang kurang menggembirakan.

Pengiriman global anjlok, jauh di bawah ekspektasi analis, mempertegas bahwa 2025 tidak akan menjadi tahun yang mudah bagi raksasa kendaraan listrik tersebut.

Dengan badai tantangan dari berbagai arah, pertanyaan besar kini muncul: apakah Tesla bisa beradaptasi cukup cepat untuk merebut kembali momentumnya di pasar Eropa—atau apakah dominasi EV globalnya mulai terkikis secara permanen? (AA)

Comments

No comments yet. Why don’t you start the discussion?

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *