FOREXNEWS.ID – Taipei – Bank of America (BofA) menyampaikan proyeksi bahwa inflasi inti di Taiwan akan tetap terkendali dalam waktu dekat, meskipun terjadi kenaikan harga makanan baru-baru ini.
Menurut analisis bank tersebut, lonjakan harga pangan bersifat sementara dan tidak mencerminkan tekanan inflasi yang lebih luas.
Oleh karena itu, BofA menyarankan fokus yang lebih tajam pada inflasi inti sebagai indikator utama kondisi harga di dalam negeri.
Salah satu faktor utama yang turut menekan inflasi adalah penguatan dolar Taiwan (TWD), yang telah menunjukkan tren menguat dalam beberapa bulan terakhir.
Nilai tukar yang lebih kuat menyebabkan biaya impor, khususnya energi, menjadi lebih murah.
Efek ini mendukung tekanan disinflationary dan memberikan ruang bagi stabilitas harga dalam negeri.
Namun, BofA mengingatkan bahwa penguatan TWD membawa dampak ganda. Di satu sisi, importir diuntungkan karena menurunnya harga produk luar negeri.
Di sisi lain, sektor ekspor, terutama di luar industri teknologi, berisiko mengalami penurunan permintaan akibat harga produk Taiwan yang menjadi relatif lebih mahal di pasar internasional.
Meski demikian, sektor teknologi Taiwan masih dinilai mampu mempertahankan daya saing globalnya berkat inovasi dan efisiensi yang tinggi.
Tetapi untuk eksportir non-teknologi, risiko penurunan ekspor menjadi lebih nyata, berpotensi menekan pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan.
Dengan lanskap ekonomi global yang terus berubah, BofA menyarankan agar pembuat kebijakan Taiwan memperhatikan dinamika inflasi inti dan efek nilai tukar secara lebih cermat.
Ketahanan sektor ekspor serta kestabilan harga domestik akan sangat bergantung pada kebijakan yang responsif terhadap kedua faktor tersebut. (AA)
