FOREXNEWS.ID – Zurich – Cadangan devisa Swiss mengalami penurunan signifikan menjadi $702,9 miliar pada bulan Maret 2025, dari posisi sebelumnya $725,6 miliar pada Februari.
Penurunan sebesar $17 miliar ini merupakan yang terbesar sejak Maret 2024.
Meskipun angka tersebut sekilas terlihat sebagai bentuk pengurangan risiko atau intervensi pasar yang agresif, para analis menekankan bahwa penurunan ini lebih berkaitan dengan fluktuasi nilai tukar dan pergeseran strategi investasi oleh investor Swiss.
Bank of America (BofA) menegaskan bahwa penyusutan cadangan ini bukan hasil dari aksi jual aktif yang dilakukan oleh Swiss National Bank (SNB), melainkan konsekuensi logis dari penguatan Franc Swiss (CHF) terhadap Dolar AS.
Dalam beberapa bulan terakhir, pasangan mata uang USD/CHF tercatat turun lebih dari 7%, memperlihatkan kecenderungan penguatan CHF yang berdampak langsung pada nilai portofolio devisa dalam denominasi dolar.
“Jika kita keluarkan efek valuasi mata uang, cadangan devisa Swiss pada dasarnya tetap stabil,” ujar analis BofA dalam laporan terkini.
Ini memperkuat anggapan bahwa SNB mempertahankan pendekatan yang hati-hati, tanpa melakukan intervensi besar-besaran untuk menekan nilai tukar mata uang nasionalnya.
Lebih jauh, analis menyoroti adanya pola baru dalam pergerakan arus modal. Tidak seperti sebelumnya ketika dana asing mengalir ke Swiss sebagai ‘safe haven’ saat ketidakpastian global meningkat, kali ini pergerakan modal lebih banyak didorong oleh investor Swiss sendiri.
Mereka tampaknya melakukan repatriasi dana dari luar negeri, khususnya yang sebelumnya ditempatkan dalam aset berbasis Dolar AS, dan memindahkannya ke pasar domestik atau kawasan Eropa.
Tren ini memperlihatkan bahwa penguatan Franc tidak hanya bersumber dari minat eksternal terhadap aset Swiss, namun juga dari strategi internal investor dalam merespon dinamika global dan peluang fiskal di Eropa.
Apresiasi Franc Swiss yang lebih kuat dibandingkan Yen Jepang juga menunjukkan dimensi struktural dalam arus modal ini, bukan semata-mata respons terhadap risiko pasar.
Sebagai hasil dari dinamika ini, BofA mempertahankan proyeksinya terhadap penguatan EUR/CHF dalam waktu dekat, seiring meningkatnya arus investasi ke aset Eropa yang didorong oleh langkah-langkah fiskal dan peluang pertumbuhan yang lebih menarik di kawasan tersebut.
Penurunan cadangan devisa Swiss, dengan demikian, mencerminkan dinamika pasar yang lebih kompleks daripada sekadar intervensi bank sentral.
Di tengah situasi global yang terus berubah, Swiss tampaknya memilih untuk tetap adaptif dan konservatif—tanpa terburu-buru menanggapi tekanan pasar, namun tetap menjaga stabilitas ekonomi makro dalam negeri. (AA)