Reuters https://www.reuters.com
Reuters https://www.reuters.com

Pasar Asia Bergerak Lamban di Tengah Sinyal Kesepakatan Dagang dan Ketegangan Geopolitik

FOREXNEWS.ID – Sebagian besar mata uang Asia bergerak dalam kisaran yang sempit pada Kamis ini, mencerminkan kehati-hatian pasar menjelang pertemuan penting antara pejabat Amerika Serikat dan China terkait isu perdagangan.

Sementara itu, penguatan dolar AS usai keputusan Federal Reserve untuk mempertahankan suku bunga turut membebani performa mata uang regional.

Presiden AS Donald Trump memberikan sentimen positif dengan menyebut bahwa kesepakatan perdagangan “besar” akan diumumkan pada Kamis, meski laporan menyebutkan bahwa kesepakatan itu akan dilakukan dengan Inggris, bukan China.

Hal ini memberikan dorongan sentimen jangka pendek terhadap pasar, meskipun dampak ekonominya dinilai terbatas jika dibandingkan dengan kesepakatan dagang dengan kekuatan ekonomi seperti Uni Eropa, Jepang, atau China.

Dari sisi kebijakan moneter, keputusan The Fed untuk tidak mengubah suku bunga serta sikap wait-and-see yang kembali ditekankan oleh Ketua Fed Jerome Powell membuat indeks dolar melonjak kuat semalam, sebelum melemah tipis pada perdagangan Kamis pagi di Asia.

Di sisi lain, ketegangan militer yang memanas antara India dan Pakistan turut membayangi pasar.

Pertempuran lintas batas antara dua negara bersenjata nuklir itu telah menimbulkan kekhawatiran geopolitik yang turut menekan sentimen investor.

Mata uang China, yuan, sedikit tertekan dengan penguatan tipis pasangan USDCNY sebesar 0,1%. Para pelaku pasar memusatkan perhatian pada negosiasi perdagangan antara AS dan China yang dijadwalkan berlangsung di Swiss minggu ini.

Namun, peluang tercapainya kesepakatan besar dalam waktu dekat tampak kecil, mengingat Beijing masih menuntut agar AS mencabut tarif-tarif tinggi yang saat ini diberlakukan.

Sementara itu, yen Jepang menguat 0,2% terhadap dolar AS, pulih dari penurunan sebelumnya.

Data upah tenaga kerja Jepang yang akan dirilis pada Jumat menjadi salah satu fokus investor terkait arah kebijakan Bank of Japan.

Dolar Australia juga mengalami rebound 0,5% setelah sebelumnya turun hampir 1% sehari sebelumnya.

Pasangan won Korea Selatan USDKRW dan rupee India USDINR masing-masing melemah 0,2%, mencerminkan kehati-hatian investor terhadap risiko geopolitik dan prospek ekonomi regional.

Rupee, khususnya, menghadapi tekanan seiring meningkatnya konflik militer di perbatasan India-Pakistan.

Mata uang Taiwan juga menunjukkan volatilitas tinggi. Pasangan USDTWD melemah 0,5% akibat aksi pelepasan dolar secara agresif, menyusul spekulasi bahwa Taiwan bisa mendapatkan pengecualian tarif dalam dialog perdagangan dengan AS serta diuntungkan bila ada kemajuan dalam pembicaraan dagang AS-China.

Secara keseluruhan, pasar keuangan Asia bergerak dengan sangat hati-hati. Kombinasi dari ketidakpastian kebijakan moneter global, potensi kesepakatan dagang AS-Inggris, dan ketegangan geopolitik di Asia Selatan menjadikan investor bersikap wait-and-see sambil mencermati arah pasar dalam waktu dekat. (AA)

Comments

No comments yet. Why don’t you start the discussion?

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *