FOREXNEWS.ID – Dolar Australia (AUD) baru-baru ini mengalami penurunan signifikan terhadap Dolar Amerika Serikat (USD), terjun lebih dari 0,75% dalam satu sesi perdagangan.
Penurunan ini dipicu oleh kombinasi faktor utama, yakni antisipasi pemotongan suku bunga dan pernyataan dovish tak terduga yang dikeluarkan oleh Reserve Bank of Australia (RBA).
Sentimen ini mencerminkan tren yang lebih luas di pasar valuta asing, di mana mata uang dari kelompok G10 juga menghadapi tekanan melemah ketika dipasangkan dengan USD.
USD kembali mendapatkan posisi kuat sebagai safe haven di tengah ketidakpastian global dan kebijakan moneter yang beragam.
Sikap dovish RBA tersebut muncul berbarengan dengan revisi penurunan terhadap proyeksi pertumbuhan ekonomi dan inflasi Australia.
Penyesuaian ini memunculkan berbagai interpretasi dari para pelaku pasar. Sebagian investor menganggap hal ini sebagai tanda bahwa ekonomi Australia mungkin menghadapi perlambatan yang lebih panjang.
Namun, sudut pandang lain muncul dari analis UBS yang tetap optimis.
Mereka menilai bahwa pemulihan ekonomi domestik Australia sebenarnya sudah berjalan, didukung oleh stimulus fiskal yang diterapkan setelah pemilu.
Melihat posisi bank sentral saat ini, UBS memprediksi RBA akan melakukan pemotongan suku bunga sebesar 25 basis poin pada bulan Agustus dan November.
Hal ini diperkirakan akan menurunkan suku bunga terminal menjadi sekitar 3,35%.
Meski pasar menunjukkan sentimen bearish yang cukup kuat dengan posisi net-short pada AUD dan mengekpektasikan pemotongan suku bunga secara agresif, UBS menyarankan investor untuk berhati-hati mengikuti tren tersebut.
Dalam analisis UBS, reaksi pasar saat ini dinilai terlalu berlebihan. Oleh karena itu, mereka merekomendasikan strategi jual (sell on dips) ketika pasangan AUD/USD menyentuh level 0,63 atau lebih rendah.
Strategi ini mengantisipasi potensi rebound AUD yang dapat terjadi seiring stabilisasi pemulihan ekonomi dan pengaruh stimulus fiskal.
Secara keseluruhan, pergerakan AUD kali ini mencerminkan kompleksitas kebijakan moneter di tengah dinamika ekonomi global dan domestik yang saling bertabrakan.
Investor dan pelaku pasar diimbau untuk memantau pergerakan suku bunga dan indikator ekonomi Australia secara cermat sebelum mengambil keputusan strategis. (AA)