FOREXNEWS.ID – Pemerintah Inggris memulai tahun keuangan 2025/26 pada bulan April dengan catatan pinjaman publik yang lebih tinggi dari perkiraan awal, sebagaimana data terbaru dari Office for National Statistics (ONS) yang dirilis pada Kamis.
Pinjaman bersih sektor publik pada bulan pertama tahun fiskal ini tercatat sebesar £20,155 miliar atau sekitar $27 miliar, melebihi ekspektasi median ekonom yang memperkirakan sekitar £17,9 miliar.
Angka tersebut menunjukkan tekanan fiskal yang masih cukup signifikan di tengah upaya pemerintah untuk mengelola anggaran negara dan pembiayaan berbagai program prioritas.
Meski demikian, ONS juga merevisi estimasi pinjaman untuk tahun keuangan 2024/25 yang berakhir pada bulan Maret menjadi lebih rendah dari perkiraan sebelumnya, yaitu sebesar £148,3 miliar dibandingkan dengan estimasi awal £151,9 miliar.
Penurunan estimasi pinjaman tahun fiskal lalu memberikan sedikit ruang optimisme bagi pemerintah, meski pinjaman yang lebih besar di awal tahun baru fiskal mengindikasikan kebutuhan pembiayaan yang tetap tinggi.
Para analis menilai bahwa kondisi ini mencerminkan tantangan ekonomi Inggris, termasuk tekanan inflasi, kebutuhan investasi infrastruktur, serta biaya layanan publik yang terus meningkat.
Pengelolaan utang publik yang efektif menjadi perhatian utama dalam menjaga stabilitas ekonomi negara, mengingat besarnya jumlah pinjaman yang harus dikelola dalam jangka menengah.
Pemerintah Inggris perlu menyeimbangkan antara kebutuhan pembiayaan dan upaya untuk mengendalikan defisit anggaran agar tidak membebani perekonomian secara berlebihan di masa depan.
Secara keseluruhan, data terbaru dari ONS ini menjadi indikator penting bagi kebijakan fiskal dan ekonomi Inggris dalam menghadapi ketidakpastian global dan dinamika pasar domestik sepanjang tahun keuangan 2025/26. (AA)
