ForexNews.id – Pasangan mata uang AUD/USD baru saja melewati periode turbulensi yang dramatis, mencatat penurunan signifikan ke level terendah lima tahun di 0,593 sebelum melonjak tajam melewati angka 0,64—level yang belum disentuh sejak Desember 2024.
Lonjakan ini menandai salah satu pemulihan harian paling tajam dalam sejarah pergerakan pasangan tersebut.
Pemulihan mengejutkan ini sebagian besar didorong oleh meningkatnya harapan pasar akan terobosan awal dalam negosiasi perdagangan global.
Sinyal positif mengenai pembekuan sementara eskalasi tarif—terutama setelah keputusan Presiden Trump menunda tarif timbal balik selama 90 hari (kecuali terhadap China)—telah meredakan kekhawatiran investor dan memperkuat permintaan terhadap aset berisiko.
Selain itu, dinamika risiko kebijakan dari AS telah memicu pergeseran dalam preferensi portofolio global.
Dengan pasar kini memperkirakan pemangkasan suku bunga lanjutan oleh Federal Reserve, arus modal kembali masuk ke mata uang komoditas seperti AUD, yang sebelumnya tertekan oleh pandangan dovish Reserve Bank of Australia (RBA).
Namun, latar belakang makroekonomi Australia tetap menghadirkan tantangan.
UBS baru-baru ini menurunkan proyeksi pertumbuhan PDB negara tersebut menjadi 1,9% untuk tahun 2025, dan 2% untuk 2026, sejalan dengan dampak jangka menengah dari kebijakan tarif serta ekspektasi pelonggaran moneter lanjutan sebesar 75 basis poin tahun ini.
Pemotongan berikutnya sebesar 25 bps diperkirakan akan terjadi pada bulan Mei.
AUD/USD, meski tertinggal secara kinerja dibandingkan mata uang G10 lainnya, telah menunjukkan salah satu comeback paling impresif.
Mengingat adanya posisi spekulatif net-short yang signifikan dan valuasi yang mungkin terlalu agresif dalam memproyeksikan penurunan suku bunga RBA, analis kini menyarankan strategi jual saat reli, khususnya bila harga mendekati atau menembus ke bawah 0,62.
Meskipun demikian, ketidakpastian global dan arah kebijakan fiskal dan moneter dari dua ekonomi besar—AS dan China—tetap menjadi kunci dalam menentukan arah AUD/USD dalam jangka pendek.
Untuk saat ini, pasar tampaknya memberikan nafas lega, tetapi volatilitas tetap menjadi norma, bukan pengecualian. (AA)