ForexNews.id – Jakarta – 24 April 2025
Harga Bitcoin melonjak tajam ke posisi tertinggi dalam tujuh minggu terakhir, mencapai US$92.936 pada Rabu malam pukul 21:01 WIB.
Kenaikan 3,1% ini terjadi di tengah perubahan sikap Presiden AS Donald Trump terkait kebijakan moneter dan perdagangan luar negeri, yang memicu angin segar bagi pasar kripto global.
Koreksi tajam sebelumnya terjadi pasca deklarasi perang tarif pada 2 April 2025.
Bitcoin sempat ambles lebih dari 7% pada 25 Februari, menyentuh angka di bawah US$88.000—terendah sejak November 2024.
Penurunan ini turut menandai hilangnya sekitar 20% nilai Bitcoin sejak Trump kembali menjabat sebagai Presiden, mencerminkan kegamangan pasar terhadap arah kebijakannya.
Namun situasi berubah drastis minggu ini. Trump, yang sempat mengancam akan mencopot Jerome Powell dari kursi Ketua The Fed, secara mengejutkan melunak.
Sikapnya yang lebih kompromistis terhadap independensi bank sentral dan keterbukaan untuk mengurangi tensi dagang dengan Tiongkok menjadi penyejuk bagi pasar yang sempat panas.
“Pelemahan dolar AS dan posisi baru Ketua SEC yang pro-kripto, Paul Atkins, menjadi kombinasi ideal yang mendukung reli Bitcoin,” ujar Stephen Wundke, Direktur Strategi dari Algoz.
Ia menambahkan bahwa Bitcoin saat ini berada dalam fase konsolidasi antara US$76.000 dan US$95.000, dengan potensi breakout ke atas jika momentum ini berlanjut.
Sementara itu, Brandon Lutnick dari Cantor Fitzgerald menggagas proyek kripto ambisius senilai US$3 miliar bersama SoftBank, Tether, dan Bitfinex.
Melalui SPAC, mereka akan mengakumulasi Bitcoin dan mengincar tambahan pendanaan sebesar US$550 juta.
Langkah ini mencerminkan optimisme terhadap arah kebijakan Trump yang mulai membuka jalan bagi pertumbuhan sektor aset digital.
Dengan pasar global yang masih bergejolak, lonjakan harga Bitcoin kali ini bukan sekadar teknikal, melainkan sinyal bahwa kepercayaan investor terhadap kripto sebagai alternatif lindung nilai mulai pulih. (AA)