Reuters https://reuters.com Reuters
Reuters https://reuters.com Reuters

Dolar AS dalam Kabut: BofA Andalkan Model Kuantitatif untuk Navigasi Pasar

ForexNews.id – Minggu lalu, pasar valuta asing (FX) mengalami pergerakan yang mencolok setelah pengumuman tarif AS pada 2 April, yang memicu guncangan global.

Menurut Bank of America (BofA), pergerakan pasar menunjukkan sinyal yang campuran untuk dolar Amerika Serikat (USD).

Pengumuman tarif tersebut telah menyebabkan dinamika risk-off yang klasik di pasar, dengan beberapa mata uang utama menguat signifikan, sementara yang lainnya melemah terhadap USD.

Yen Jepang dan Franc Swiss Menguat, Dolar Australia dan Krone Norwegia Melemah

Seperti yang tercatat, mata uang safe haven seperti yen Jepang (JPY) dan franc Swiss (CHF) masing-masing menguat lebih dari 2% terhadap USD.

Di sisi lain, mata uang komoditas dan yang terkait dengan risiko, seperti krone Norwegia (NOK) dan dolar Australia (AUD), mengalami penurunan lebih dari 2% di G10.

Euro (EUR) juga menunjukkan penguatan yang cukup signifikan, yakni 1,5% terhadap USD, yang selaras dengan pandangan BofA sebelumnya mengenai kekuatan euro.

Sinyal Kuantitatif dan Proyeksi Jangka Pendek untuk USD

Bank of America menggunakan model CARS untuk memberikan sinyal kuantitatif terkait USD.

Menurut model ini, setelah penguatan lebih dari 1% minggu lalu, ada indikasi bahwa pasar akan mengalami jeda dalam perdagangan.

Hal ini diharapkan sampai guncangan risk-off mereda.

Pasar valuta asing terlihat menunjukkan dinamika yang lebih tenang setelah volatilitas yang tinggi, dengan sinyal dari model CARS yang menunjukkan peluang penguatan USD dalam jangka panjang, namun ada indikasi konsolidasi dalam waktu dekat.

Analisis Berdasarkan Zona Waktu dan Perilaku Investor

Analisis lebih mendalam berdasarkan zona waktu menunjukkan bahwa meskipun pasar global mengalami volatilitas, investor berbasis AS tidak terlihat menjual USD dalam beberapa hari terakhir.

Sebaliknya, pelemahan USD yang terjadi sepanjang minggu lalu mayoritas terjadi di luar jam perdagangan AS.

Hal ini menunjukkan bahwa pergerakan pasar lebih dipengaruhi oleh dinamika di luar Amerika Serikat pada minggu tersebut.

Mata Uang yang Menarik bagi Bullish dan Bearish terhadap USD

Bagi para investor yang bullish terhadap USD, model BofA mengidentifikasi dua pasangan mata uang utama yang patut diperhatikan minggu ini: USD terhadap krona Swedia (SEK) dan yuan China (CNH).

USDSEK mengalami penguatan yang signifikan, mencapai lebih dari 10,00 pada akhir minggu lalu.

Analisis tren mengungkapkan adanya sinyal pembalikan tren untuk pasangan mata uang ini, serta Euro terhadap SEK (EURSEK).

Selain itu, pasar berkembang juga menunjukkan aliran opsi dan tren bullish untuk USD terhadap CNH, yang berpotensi menarik bagi investor dengan pandangan positif terhadap USD.

Namun, bagi mereka yang bearish terhadap USD, BofA memperkirakan bahwa tren risk-off yang sedang berlangsung dapat menyebabkan USDJPY turun di bawah level support 145.

Jika tren penurunan ini berlanjut, BofA memperkirakan bahwa USDJPY bisa turun lebih lanjut hingga mencapai 140,56.

Risiko Jangka Pendek: Tarif AS dan Tarif Pembalasan Global

Meskipun berbagai analisis teknikal menunjukkan sinyal-sinyal tertentu terkait prospek USD, risiko jangka pendek tetap berada pada kebijakan tarif AS dan kemungkinan tarif pembalasan dari negara-negara mitra dagang utama.

Dinamika ini akan memainkan peran kunci dalam menentukan arah pasar valuta asing dalam beberapa hari mendatang.

Oleh karena itu, meskipun terdapat peluang untuk penguatan atau pelemahan USD, ketidakpastian mengenai kebijakan tarif AS akan terus menjadi faktor penentu utama dalam jangka pendek.

Dengan pergerakan pasar yang sangat dipengaruhi oleh faktor eksternal dan kebijakan tarif yang sedang berlangsung, investor perlu memperhatikan risiko geopolitik dan ekonomi global yang dapat mengubah arah pasar secara cepat. (AA)

Comments

No comments yet. Why don’t you start the discussion?

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *