ForexNews.id – Indeks Dolar AS (DXY) menunjukkan sedikit penguatan di atas level psikologis 100,00 pada akhir pekan ini, ditopang oleh kombinasi sentimen optimis atas kemungkinan tercapainya kesepakatan dagang internasional dan kewaspadaan pasar menjelang rilis data tenaga kerja utama.
Kenaikan ini terjadi meski data ekonomi domestik menunjukkan tanda-tanda pelemahan.
Pada kuartal pertama, Produk Domestik Bruto (PDB) Amerika Serikat tercatat menyusut sebesar 0,3%, kontraksi yang mengejutkan banyak analis.
Data dari Institute for Supply Management (ISM) juga menampilkan sisi gelap lainnya dari ekonomi, dengan indeks manufaktur turun ke angka 48,7 pada April—jauh di bawah ambang ekspansi.
Selain itu, klaim pengangguran awal meningkat lebih dari ekspektasi, mengindikasikan potensi pendinginan di pasar kerja.
Namun, di tengah data yang kurang menggembirakan ini, pasar tampaknya lebih fokus pada potensi terobosan dalam hubungan perdagangan global.
Presiden Donald Trump menyatakan adanya perkembangan positif dalam negosiasi dengan sejumlah negara utama, termasuk India, Jepang, Korea Selatan, dan bahkan China.
Pernyataan ini memberikan sentimen positif bagi Dolar AS, yang sempat melemah beberapa pekan sebelumnya.
Investor juga memperhatikan sinyal dari Federal Reserve.
Menteri Keuangan Scott Bessent menggarisbawahi bahwa inversi kurva imbal hasil semakin menguatkan argumen untuk penurunan suku bunga lanjutan.
Langkah ini dinilai penting untuk menjaga momentum pertumbuhan, meskipun inflasi tetap terkendali.
Mata uang utama lainnya seperti euro, pound sterling, dan yen cenderung melemah terhadap Dolar, mencerminkan pandangan bahwa AS masih dianggap sebagai tempat berlindung yang relatif aman di tengah ketidakpastian global.
Menjelang rilis data non-farm payroll (NFP) malam ini, pelaku pasar bersiap terhadap volatilitas yang mungkin meningkat jika angka ketenagakerjaan jauh dari ekspektasi.
Dalam lanskap ekonomi global yang terus bergeser, pergerakan Dolar AS kini menjadi barometer penting bukan hanya bagi pelaku pasar domestik, tetapi juga bagi para pengambil kebijakan di seluruh dunia. (AA)