ForexNews.id – Penguatan dolar baru-baru ini telah menarik perhatian pelaku pasar global, terutama setelah munculnya berita tentang kesepakatan perdagangan yang tampaknya menandai awal positif bagi 100 hari pertama pemerintahan Trump.
Namun, menurut catatan terbaru dari analis Macquarie, pemulihan ini mungkin tidak lebih dari kilatan sesaat dalam lanskap yang lebih suram bagi greenback.
Meskipun ada tanda-tanda optimisme, Macquarie memperingatkan bahwa tantangan struktural terhadap dolar belum sirna.
Isu mendasar seperti persepsi risiko counterparty Amerika Serikat—yakni keraguan terhadap kemampuannya memenuhi kewajiban fiskal dan menjaga stabilitas politik—tetap membayangi.
“Sebagian besar pelemahan USD pada Maret dan April mencerminkan kekhawatiran mendalam terhadap integritas sistem AS sebagai mitra ekonomi global,” tulis Macquarie dalam laporannya.
“Ini bukan sesuatu yang mudah dipulihkan, bahkan dengan pernyataan atau komitmen diplomatik.”
Sejak awal periode kedua Presiden Trump, indeks Dolar AS telah merosot hampir 10%—penurunan tajam yang jarang terlihat dalam masa awal pemerintahan modern.
Penyebab utamanya termasuk kebijakan perdagangan proteksionis, gejolak politik domestik, serta ketidakjelasan arah fiskal dalam jangka panjang.
Ke depan, Macquarie memperkirakan bahwa 100 hari pemerintahan Trump akan diwarnai oleh negosiasi intensif dengan sekutu dan mitra dagang.
Namun, potensi perbaikan nilai dolar kemungkinan dibatasi oleh ketidakpastian struktural.
Bahkan pencabutan penuh tarif yang diberlakukan belum tentu cukup untuk membalikkan pelemahan dolar, kecuali dibarengi dengan reformasi politik besar-besaran.
Lebih jauh, Macquarie menilai bahwa status dolar sebagai mata uang safe-haven global mulai memudar.
Erosi kepercayaan terhadap sistem checks and balances AS serta institusi publik utama menjadi faktor yang mendasari.
Hal ini mendorong negara-negara dan investor untuk mengevaluasi diversifikasi risiko mereka dari dolar AS ke mata uang lain seperti euro.
“Dolar tidak lagi berada di posisi tak tergantikan,” kata Macquarie.
“Ia menjadi salah satu dari beberapa opsi yang setara—dan dalam beberapa kasus, kurang diandalkan. Ini adalah risiko yang akan terus membayangi USD, bahkan setelah volatilitas jangka pendek mereda.”
Dengan latar belakang ini, penguatan dolar saat ini tampak lebih sebagai jeda daripada pembalikan tren.
Dan jika tidak ada pergeseran mendasar dalam politik dan kebijakan AS, reli ini bisa jadi hanya sekadar ilusi. (AA)