ForexNews.id – Harga emas berjangka mengalami pelemahan selama sesi perdagangan Amerika Serikat (AS) pada Senin.
Kontrak emas untuk pengiriman Juni di Divisi Comex, New York Mercantile Exchange, diperdagangkan di level USD3.041,64 per troy ons, turun 0,22% dibandingkan sesi sebelumnya.
Pelemahan ini terjadi setelah harga emas sempat mencapai titik terendah sesi di USD3.031,20, sementara level resistensi berada di USD3.092,80.
Tekanan terhadap harga emas sebagian besar disebabkan oleh penguatan dolar AS, yang tercermin dalam kenaikan Indeks Dolar AS Berjangka sebesar 0,22% ke level USD103,97.
Penguatan dolar AS membuat emas yang dihargakan dalam mata uang ini menjadi lebih mahal bagi investor dengan mata uang lainnya, sehingga menekan permintaan logam mulia.
Di sisi lain, investor juga mengantisipasi perkembangan kebijakan moneter dari Federal Reserve, yang masih menjadi faktor utama dalam pergerakan harga emas.
Tidak hanya emas, harga perak dan tembaga di Comex juga mengalami pelemahan.
Perak untuk pengiriman Mei turun tipis 0,01% ke USD33,49 per troy ons, sementara tembaga untuk pengiriman bulan yang sama turun lebih dalam, sebesar 0,44%, ke USD5,09 per pon.
Pasar saat ini masih mencermati pergerakan suku bunga AS dan inflasi global, yang dapat mempengaruhi permintaan terhadap logam mulia serta aset lainnya.
Jika dolar terus menguat dan imbal hasil obligasi meningkat, harga emas berpotensi tetap berada dalam tekanan dalam beberapa sesi mendatang.
Outlook Pasar
Meskipun harga emas saat ini melemah, beberapa analis masih melihat peluang kenaikan dalam jangka menengah hingga panjang, terutama jika ketidakpastian ekonomi global meningkat atau terjadi perubahan kebijakan dari The Fed.
Untuk jangka pendek, perhatian investor akan tertuju pada data ekonomi AS dan pergerakan dolar yang menjadi faktor utama dalam menentukan arah harga emas. (AA)
