Pound Inggris jatuh terhadap euro menyusul hasil kemenangan konservatif Jerman dalam pemilu nasional yang digelar Senin lalu.
Euro mengalami lonjakan awal ke level tertinggi dalam lebih dari dua minggu dibandingkan dengan Pound.
Hasil lonjakan tersebut mencapai 82,91 pence, yang artinya naik sebanyak 0,1%, laporan dari Reuterd.
Kemenangan yang diraih olehberhasil membawa dirinya untuk menjadi Kanselir Jerman berikutnya.
Akan tetapi Friedrich Merz tentunya juga memiliki began tersendiri.
Dirinya harus menghadapi tantangan untuk terlibat dalam pembicaraan koalisi yang kompleks, terutama setelah partai sayap kanan Alternative for Germany (AfD) diberitakan berhasil meraih perolehan suara yang cukup signifikan.
Hasil pemilu Jerman ini juga telah mendorong berbagai macam ekspektasi yang bertimbulan dari pasar, dimana banyak yang menantikan potensi reformasi yang bertujuan untuk meningkatkan kembali ekonomi Jerman yang saat ini ternilai stagnan.
Di satu sisi, para analis mengungkapkan kekhawatiran mereka pada hari Senin kemarin bahwa jalan untuk mengimplementasikan reformasi ini dinilai mereka penuh oleh kesulitan.
Kepala makro global ING, Carsten Brzeski, menyatakan bahwa optimisme dari pergeseran politik dapat diredam oleh negosiasi koalisi yang rumit.
Pergerakan euro pada hari Senin memberikan setidaknya sedikit nafas kelegaan dari penurunannya terhadap pound sepanjang bulan ini, dengan euro sekarang turun 0,8% di bulan Februari.
Ekspektasi suku bunga terus berbeda secara signifikan antara Inggris dan zona euro.
Para pedagang pasar juga diketahui telah mengantisipasi Bank of England akan menurunkan suku bunga sebesar 54 basis poin (bps) tambahan tahun ini.
Mereka juga telah memperkirakan penurunan ini akan dilakukan secara bertahap karena inflasi yang tinggi di Inggris.
Sebaliknya, Bank Sentral Eropa diperkirakan akan menurunkan suku bunga setidaknya sebanyak 80 bps.
Tak sampai disitu saja, pound relatif stabil terhadap dollar, diperdagangkan di $1,2633 setelah mencapai puncak dua bulan di awal sesi.
Para investor akan berfokus pada pernyataan-pernyataan yang akan berentetan bermunculan dari berbagai pejabat Bank of England sepanjang minggu ini.
Menurut Francesco Pesole, pakar strategi mata uang ING, dengan tidak munculnya kesignifikan rilis data Inggris yang diharapkan, perhatian tentunya akan beralih ke pidato dari perwakilan Bank of England.
Pidato dari perwakilan Bank of England nantinya akan diwakili oleh, Swati Dhingra dan Dave Ramsden, serta Clare Lombardelli, yang dipandang lebih hawkish.
Kepala Ekonom Huw Pill juga dijadwalkan akan turut andil berbicara. (AA)