ForexNews.id – Pasar mata uang global tengah menunjukkan dinamika menarik, khususnya pada pasangan EUR/USD, yang menurut analis dari ING saat ini berada dalam kondisi overbought dan overvalued, namun tetap menjadi primadona bagi para investor.
Level psikologis di sekitar 1,130 justru menjadi magnet kuat bagi minat beli, dengan proyeksi jangka pendek mengarah ke 1,15 alih-alih kembali melemah ke 1,12, dari posisi terakhir di 1,135.
ING menggarisbawahi bahwa penurunan daya tarik dolar AS sebagai aset cadangan utama dan instrumen safe-haven menjadi pendorong utama pergerakan ini.
Dalam iklim ekonomi global yang masih penuh ketidakpastian, pelaku pasar tampak mulai memutar portofolio mereka, meninggalkan greenback dan beralih ke euro yang dinilai menawarkan likuiditas tinggi serta potensi stabilitas yang lebih baik dalam jangka menengah.
Namun, ING juga menyisipkan catatan penting.
Risiko utama terhadap outlook ini datang dari Bank Sentral Eropa (ECB), khususnya jika bank sentral memberikan sinyal yang terlalu dovish pada pertemuan suku bunga berikutnya.
Walau demikian, pasar sudah memprediksi adanya pelonggaran sebesar 75 basis poin sepanjang tahun ini, yang menandakan bahwa ekspektasi dovish sudah banyak tercermin dalam harga.
Lebih jauh, data dari pasar opsi menunjukkan sentimen bearish yang kian menguat terhadap dolar AS.
Pergerakan harga di awal pekan memberikan konfirmasi terhadap kecenderungan investor untuk menjual dolar setiap kali terjadi reli singkat, mencerminkan keyakinan bahwa pemulihan ekonomi AS mungkin belum akan membuahkan hasil konkret dalam waktu dekat.
Analis ING menyoroti bahwa ketidakseimbangan kebijakan perdagangan AS belakangan ini justru memperkuat persepsi negatif terhadap greenback.
Meski pasar Treasury mulai menunjukkan stabilisasi, posisi dolar tetap rentan, terutama di tengah ekspektasi perlambatan ekonomi AS yang bisa berdampak domino terhadap permintaan dolar global. (AA)