Reuters https://www.reuters.com
Reuters https://www.reuters.com

Mata Uang Asia Tertekan di Tengah Libur Regional dan Ketidakpastian Global, Yen Melemah Usai Keputusan BOJ

ForexNews.id – Sebagian besar mata uang Asia mengalami pelemahan pada perdagangan hari Kamis yang sepi akibat libur Hari Buruh di sejumlah negara utama kawasan, termasuk China.

Minimnya volume transaksi memberikan dorongan ekstra bagi dolar AS untuk mencatat pemulihan tipis setelah mencatat kerugian signifikan sepanjang April.

Di sisi lain, yen Jepang kembali melemah setelah Bank of Japan (BOJ) memutuskan untuk mempertahankan suku bunga acuannya, namun secara mengejutkan memangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi dan inflasi untuk tahun fiskal berjalan.

Langkah ini dipandang sebagai sinyal dovish oleh pasar, meningkatkan keraguan terhadap kemungkinan kenaikan suku bunga dalam waktu dekat.

Pasangan USDJPY naik 0,5% menyusul pengumuman tersebut, mencerminkan tekanan jual terhadap yen.

BOJ kini memperkirakan pertumbuhan PDB Jepang hanya akan mencapai 0,4% hingga 0,6% di tahun fiskal 2025, jauh di bawah estimasi sebelumnya yang berada di kisaran 0,9% hingga 1,1%.

Sementara itu, ekspektasi inflasi juga diturunkan, mengindikasikan kekhawatiran terhadap ketahanan pemulihan ekonomi Jepang di tengah ketegangan perdagangan global.

Sementara itu, dolar AS menunjukkan penguatan moderat, meskipun data pertumbuhan ekonomi AS pada kuartal pertama melambat lebih dari perkiraan.

Indeks dolar dan kontrak berjangka dolar masing-masing naik 0,2% dan 0,4% dalam sesi Asia, terbantu oleh data inflasi PCE yang tetap tinggi.

Hal ini memperkuat spekulasi bahwa The Fed mungkin masih mempertahankan sikap hawkish terhadap suku bunga, meskipun pertumbuhan melambat.

Mata uang Australia menjadi pengecualian di tengah pelemahan regional. AUD menguat 0,2% terhadap USD, didukung oleh surplus neraca perdagangan yang jauh melampaui ekspektasi pada bulan Maret.

Namun, para analis menilai bahwa kinerja ekspor ini bersifat temporer dan lebih disebabkan oleh percepatan pengiriman sebelum kenaikan tarif AS diberlakukan.

Pasangan mata uang lain di Asia juga mencatat pelemahan ringan.

Yuan offshore (USDCNH) naik 0,1%, sementara dolar Singapura (USDSGD) menguat 0,2% terhadap mata uang lokal.

Dengan ketidakpastian kebijakan perdagangan AS-China yang terus membayangi, pelaku pasar tetap berhati-hati menjelang potensi perkembangan baru dalam diplomasi ekonomi global. (AA)

Comments

No comments yet. Why don’t you start the discussion?

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *