Reuters https://www.reuters.com Reuters
Reuters https://www.reuters.com Reuters

Misteri Pemulihan Dolar: Apa yang Mendorong Kenaikan Setelah Jatuh Terbesar Sejarah?

ForexNews.id – Tren bearish untuk dolar Amerika Serikat (USD) tampaknya tidak hanya berlanjut, tetapi juga menguat secara struktural setelah penurunan tajam yang terjadi minggu lalu.

Sentimen pasar menunjukkan bahwa tekanan jual terhadap mata uang cadangan dunia ini mulai melampaui sekadar reaksi jangka pendek dan mulai memasuki fase yang lebih dalam, mencerminkan pergeseran dinamika fundamental.

Laporan terkini dari Bank of America (BofA) yang memanfaatkan pendekatan Option Flow dan Technical Matrix mengindikasikan sinyal konsisten dari tren bearish USD, terutama terhadap mata uang utama G10 seperti euro (EUR), dolar Kanada (CAD), dan yen Jepang (JPY).

Data teknikal dan aliran opsi ini bukan hanya mencerminkan kondisi pasar saat ini, tetapi juga memberikan gambaran bahwa pelemahan USD mungkin bersifat lebih tahan lama dibanding perkiraan sebelumnya.

Salah satu faktor utama yang mendasari pelemahan ini adalah indikasi kelemahan struktural dalam nilai tukar USD itu sendiri.

Meskipun beberapa indikator jangka pendek sempat menunjukkan bahwa USD berada dalam kondisi oversold pada awal minggu lalu — sebagaimana tertulis dalam laporan FX Watch pada 9 April 2025 — aliran pasokan USD ke pasar FX tetap deras dan tidak menunjukkan tanda-tanda mereda.

Menariknya, para investor tampaknya mulai mengalihkan fokus mereka dari valuasi jangka pendek menuju penyesuaian menuju level nilai tukar jangka panjang yang dianggap lebih seimbang.

Hal ini sejalan dengan analisis dalam FX Viewpoint edisi 11 September 2024, yang menyebutkan adanya dorongan untuk membawa USD mendekati titik ekuilibrium jangka panjang.

Salah satu temuan yang cukup signifikan adalah fakta bahwa tekanan jual terhadap USD kini lebih banyak terjadi di luar jam perdagangan Amerika Serikat, terutama selama sesi Eropa dan Asia.

Hal ini menunjukkan bahwa pelemahan USD tidak lagi terlalu dipengaruhi oleh ekspektasi terhadap kebijakan suku bunga The Fed, melainkan telah menjadi tren global yang digerakkan oleh faktor-faktor struktural dan teknikal.

Dengan latar belakang ini, pasar valuta asing tampaknya sedang berada di fase transisi, di mana USD tidak lagi mendapat perlindungan dari narasi suku bunga tinggi di AS.

Jika tren ini terus berkembang, maka kita bisa melihat dolar AS bergerak lebih jauh ke bawah dalam waktu dekat — bukan karena ekspektasi dovish dari The Fed semata, tetapi karena rotasi portofolio global dan pelemahan struktural yang mulai membentuk narasi baru dalam pasar FX global. (AA)

Comments

No comments yet. Why don’t you start the discussion?

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *