Dikabarkan Rupee India kini tengah dalam perjuangan untuk mempertahankan angka kenaikan awalnya karena pembelian dollar yang melonjak tak dikira karena ulah bank-bank pemerintah.
Fenomenal ini yang berkemungkinan besar bertindak atas nama perusahaan-perusahaan minyak.
Meskipun saat dibuka rupee sempat menguat pada angka 86,56 terhadap dollar AS, hal itu tidak membuat rupee dapat mempertahankan kenaikannya sehingga berada di sekitar 86,6900 di tengah hari, hampir tidak alami perubahan dari penutupan hari Jumat lalu.
Kenaikan di pagi hari, yang membuat rupee mencapai 86,51 pada sistem order antar bank, dengan cepat dibalap oleh pembelian dolar yang agresif dari bank-bank pemerintah.
Menurut kepala valuta asing dan suku bunga di sebuah bank, bank-bank ini secara konsisten membeli dollar sepanjang hari, mungkin ditujukan untuk klien-klien minyak mereka.
Spekulasi lainnya adalah akuisisi dolar ini mungkin sebagian dilakukan oleh Reserve Bank of India (RBI) untuk meningkatkan cadangan devisa.
Akan tetapi hal ini dianggap sebagai kemungkinan terkecil oleh seorang pedagang mata uang di suatu bank.
Performa pasar saham India pada hari Senin juga Ikut berkontribusi pada ketidakmampuan rupee untuk mempertahankan kenaikan awal.
Ekuitas India turun, mengikuti penurunan di pasar saham AS, yang para trader sebut sebagai alasan lain untuk pelemahan rupee.
Berbeda dengan tantangan rupee, dolar mengalami kesulitannya tersendiri.
Dolar menurun terhadap mata uang utama dan mata uang Asia di tengah kekhawatiran bahwa tarif AS dapat berdampak negatif pada ekonomi Amerika.
Aktivitas bisnis AS pada bulan Februari yang hampir terhenti, dengan sentimen konsumen mengakibatkan jatuh ke level terendah dalam 15 bulan terakhir dan ekspektasi inflasi melonjak, seperti yang diungkapkan oleh data yang dirilis pada hari Jumat lalu.
Kekhawatiran ekonomi ini timbul pada kinerja dolar di panggung global, dan menambahkan lapisan kompleksitas pada dinamika mata uang. (AA)
