ForexNews.id – Rupee India berhasil mempertahankan levelnya terhadap dolar AS pada hari Jum’at, meskipun sempat alami fluktuasi akibat meningkatnya permintaan dari para importir domestik, termasuk salah satunya perusahaan minyak.
Rupee sempat dibuka dengan sentimen positif dan mencapai level 86,4850 sebelum kembali bergerak ke 86,6325 pada pukul 11:00 WIB.
Fenomenal tersebut sedikit menguat dibandingkan penutupan sebelumnya di angka 86,66.
Dikutip dari Reuters, stabilitas rupee terjadi di tengah sinyal positif dari pasar global dan pelemahan indeks dolar AS.
Diketahui saat ini dolar AS berada di 106,4, setelah sebelumnya menyentuh level terendah dalam dua bulan terakhir.
Dukungan dari Tren Regional dan Premi Forward
Mata uang di kawasan Asia secara umum menunjukkan tren penguatan, dengan sebagian besar mencatat kenaikan antara 0,1% hingga 0,2%.
Kenaikan ini juga hasil dorongan oleh sedikit peningkatan pada premi forward dolar-rupee, yang dipengaruhi oleh penurunan imbal hasil obligasi AS.
Imbal hasil tersirat untuk kontrak forward satu tahun naik 2 basis poin dari angka sebelumnya menjadi 2,14%.
Sentimen pasar terhadap rupee tetap optimis.
Anil Bhansali, dari Finrex Treasury Advisors, membeberkan terkaannya yakni apresiasi bertahap dapat membawa rupee menuju level 86,20, seiring dengan langkah pelaku pasar yang mengurangi posisi beli mereka terhadap pasangan USD/INR.
Peran Reserve Bank of India (RBI) dalam Stabilitas Rupee
Bank Sentral India, Reserve Bank of India (RBI), tampaknya cukup nyaman dengan pergerakan rupee saat ini.
Hal ini tercermin dari penurunan nilai tukar efektif riil rupee (REER) dari 107,1 di bulan Desember menjadi 104,8 di bulan Januari, yang menandakan bahwa nilai rupee terhadap mata uang mitra dagangnya tak lagi melambung tinggi.
Intervensi yang dilakukan RBI pada awal bulan di tahun 2025 ini juga membantu mengurangi tekanan depresiasi terhadap nilai rupee.
Sebagai dampaknya, biaya lindung nilai terhadap pelemahan rupee mengalami penurunan, memberikan stabilitas lebih lanjut bagi mata uang tersebut.
Fokus Investor pada Notulen Kebijakan RBI
Para investor kini tengah menanti notulen pertemuan kebijakan RBI pada Februari, yang dijadwalkan akan dirilis setelah pasar tutup hari ini.
Pertemuan tersebut sangat dinantikan para investor sebab akan memperkenalkan penurunan suku bunga pertama dalam hampir lima tahun terakhir.
Hal ini tentu saja yang dapat memberikan dampak signifikan terhadap prospek ekonomi India dan nilai tukar rupee ke depan.
Dengan kombinasi faktor global yang menguntungkan dan dukungan dari kebijakan domestik, rupee diperkirakan akan tetap stabil dalam beberapa waktu ke depan.
Meskipun resikonya ialah, volatilitas pasar masih mungkin terjadi seiring dengan perkembangan kebijakan moneter AS dan dinamika ekonomi global. (AA)