ForexNews.id – UBS, lembaga keuangan global terkemuka, baru saja merilis laporan analisis terbarunya mengenai pasar mata uang global.
Dalam laporan tersebut, bank menyoroti ekspektasi pergerakan Euro terhadap dolar AS (EUR/USD), serta menilai performa mata uang Skandinavia yang menunjukkan kekuatan relatif terhadap dinamika pasar yang tidak menentu.
UBS mempertahankan pandangan hati-hatinya terhadap pasangan EUR/USD, dengan proyeksi yang mengarah pada pelemahan lebih lanjut hingga mencapai target kuartal kedua di kisaran 1,07.
Menurut analis UBS, ketahanan dolar AS masih menjadi faktor dominan, terutama di tengah ekspektasi bahwa Federal Reserve akan mempertahankan suku bunga tinggi lebih lama untuk mengendalikan inflasi yang belum sepenuhnya jinak.
Sementara itu, ekonomi zona euro masih menunjukkan ketimpangan pemulihan yang membuat Euro rentan terhadap tekanan eksternal.
Dalam konteks pasangan USD/JPY, UBS melihat level saat ini sebagai peluang strategis bagi investor yang ingin memperbesar eksposur terhadap yen Jepang.
Model penilaian jangka pendek UBS menunjukkan bahwa nilai wajar USD/JPY berada di kisaran 145, yang berarti ada potensi penguatan yen apabila pasar kembali mencari aset safe haven atau apabila intervensi dari otoritas moneter Jepang meningkat.
Sementara itu, mata uang Skandinavia mencuri perhatian dengan performa yang stabil dan mengungguli banyak mata uang utama lainnya.
UBS secara khusus mencatat kekuatan krona Norwegia (NOK), yang konsisten dengan proyeksi bank sebelumnya.
Kinerja NOK dipengaruhi oleh harga komoditas yang relatif stabil dan sikap hawkish dari Norges Bank, yang tetap waspada terhadap tekanan inflasi domestik.
Adapun krona Swedia (SEK), UBS mengakui bahwa terdapat risiko jangka pendek yang dapat memicu volatilitas, termasuk potensi dampak kebijakan tarif dari AS, perubahan musiman dalam arus dividen, serta kemungkinan inflasi yang lebih rendah dari perkiraan untuk bulan Maret.
Namun demikian, bank tetap menyimpan optimisme untuk SEK dalam jangka menengah.
Salah satu faktor pendukung adalah pengumuman pemerintah Swedia pekan lalu terkait peningkatan anggaran pertahanan nasional.
UBS memandang kebijakan ini sebagai katalis positif bagi SEK, mengingat implikasi fiskal dan geopolitik yang dapat mendorong stabilitas serta menarik minat investor jangka panjang.
UBS menyimpulkan bahwa meskipun EUR/SEK mungkin akan mengalami penguatan sementara, ruang pergerakannya diperkirakan akan terbatas, seiring dengan dukungan fundamental yang semakin solid untuk SEK.
Dengan tetap mengedepankan pendekatan selektif dalam strategi mata uang, UBS merekomendasikan fokus pada potensi jangka menengah yang muncul dari ketidakseimbangan jangka pendek, seraya mengingatkan investor untuk tetap waspada terhadap risiko makro global yang dapat mengubah arah pasar secara tiba-tiba. (AA)